Beranda | Artikel
Mengajarkan Iman Sebelum Al-Quran
Selasa, 16 Agustus 2022

Bersama Pemateri :
Ustadz Abdullah Zaen

Mengajarkan Iman Sebelum Al-Qur’an ini merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Fiqih Pendidikan Anak yang disampaikan oleh Ustadz Abdullah Zaen, M.A. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Senin, 17 Muharram 1444 H / 15 Agustus 2022 M.

Kajian Tentang Mengajarkan Iman Sebelum Al-Qur’an

Apa maksud mengajarkan iman sebelum Al-Qur’an? Bukankah iman diambil dari Al-Qur’an? Bukankah Al-Qur’an itu mengandung pelajaran keimanan? Sebelum kita menjawab pertanyaan ini, kita perlu tahu bahwa mendidik anak membutuhkan tahapan. Karena shalih dan shalihahnya anak itu bukan sesuatu yang instan. Mendidik itu tidak mendadak.

Tahapan-tahapan mendidik anak itu ada yang benar dan ada yang tidak benar. Tahapan yang benar adalah tahapan yang dipraktikkan oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam manakala beliau mendidik para sahabatnya. Tahapan yang sudah dipraktikkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam itulah yang benar dan terbaik. Karena tahapan itu berlandaskan wahyu. Berarti Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjalankan itu dengan bimbingan dan arahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka pasti itulah yang terbaik dan sudah terbukti keberhasilannya dalam mencetak generasi sahabat yang hebat.

Maka dari itu sebenarnya aneh ketika ada muslim yang lebih suka menggunakan metode dari non muslim. Dimana metode dari negara barat itu tidak berdasarkan wahyu dan belum terbukti menghasilkan generasi hebat.

Inilah metode terbaik dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang sumbernya wahyu, sudah terbukti sukses, kok malah ditinggalkan? Tentu ini aneh.

Seperti apa tahapan yang dicontohkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam? Jundub bin Abdullah Radhiyallahu ‘Anhu memaparkan tahapan tersebut,

«كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‌وَنَحْنُ ‌فِتْيَانٌ ‌حَزَاوِرَةٌ، فَتَعَلَّمْنَا الْإِيمَانَ قَبْلَ أَنْ نَتَعَلَّمَ الْقُرْآنَ، ثُمَّ تَعَلَّمْنَا الْقُرْآنَ فَازْدَدْنَا بِهِ إِيمَانًا»

“Dahulu saat kami masih anak-anak bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, kami belajar iman sebelum belajar Al-Qur’an. Setelah itu kami baru belajar Al-Qur’an. Sehingga iman kami pun semakin bertambah kuat.” (HR. Ibn Majah dan dinilai sahih oleh al-Albaniy)

Yang dimaksud belajar iman adalah belajar nilai-nilai yang terkandung di dalam Al-Qur’an, itu seharusnya didahulukan sebelum mengajarkan cara membaca Al-Qur’an. Sehingga di saat anak mulai belajar makharijul huruf, tajwid dan cara yang benar dalam membaca Al-Qur’an, saat itu anak sudah mengerti secara global ajaran yang terkandung di dalam ayat-ayat yang dipelajarinya.

Ibn Umar Radhiyallahu ‘Anhuma menuturkan,

«‌لَقَدْ ‌عِشْنَا ‌بُرْهَةً ‌مِنْ ‌دَهْرِنَا، وَأَحَدُنَا يُؤْتَى الْإِيمَانَ قَبْلَ الْقُرْآنِ، وَتَنْزِلُ السُّورَةُ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَتَعَلَّمُ حَلَالَهَا وَحَرَامَهَا، وَآمِرَهَا وَزَاجِرَهَا، وَمَا يَنْبَغِي أَنْ يَقِفَ عِنْدَهُ مِنْهَا، كَمَا تَعَلَّمُونَ أَنْتُمُ الْيَوْمَ الْقُرْآنَ، ثُمَّ لَقَدْ رَأَيْتُ الْيَوْمَ رِجَالًا يُؤْتَى أَحَدُهُمُ الْقُرْآنَ قَبْلَ الْإِيمَانِ، فَيَقْرَأُ مَا بَيْنَ فَاتِحَتِهِ إِلَى خَاتِمَتِهِ مَا يَدْرِي مَا آمِرُهُ وَلَا زَاجِرُهُ، وَلَا مَا يَنْبَغِي أَنْ يَقِفَ عِنْدَهُ مِنْهُ»

“Kami mengalami masa di mana kami belajar iman sebelum belajar Al-Qur’an. Saat diturunkan surah Al-Qur’an kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, kami mempelajari hukum halal dan haram yang terkandung di dalamnya. Juga perintah dan larangannya. Serta aturan-aturan yang harus dipatuhi. Seperti detilnya kalian sekarang mempelajari cara membaca Al-Qur’an. Namun hari ini aku menyaksikan orang belajar Al-Qur’an sebelum belajar iman. Ia lancar membaca surah al-Fatihah hingga surah an-Nas. Namun tidak mengerti perintah dan larangan yang terkandung di dalamnya. Serta aturan-aturan yang harus dipatuhi.” (HR. Al-Baihaqiy dan dinilai sahih oleh al-Hakim juga adz-Dhahabiy)

Cara Mengajarkan Nilai-Nilai Al-Qur’an

Ajaran yang terkandung di dalam Al-Qur’an, secara global bisa dibagi menjadi tiga: akidah, ibadah dan akhlak. Akidah adalah terkait dengan keimanan kita tentang keberadaan Allah, sifat-sifat dan perbuatanNya, serta keberhakkanNya terhadap ibadah para hamba. Ibadah adalah ritual peribadatan hamba kepada Allah, seperti shalat, puasa, haji dan semisalnya. Akhlak adalah perilaku baik kita terhadap sesama.

Nah, tiga nilai utama ajaran Al-Qur’an di atas, perlu diajarkan terhadap anak-anak kita, sebelum diajarkan kepada mereka cara membaca Al-Qur’an. Sebelum mengenalkan kepada mereka huruf hija’iyah, makharijul huruf, tajwid dan yang semisalnya.

Adapun cara mengajarkannya adalah dengan ucapan dan perbuatan. Maksud mengajarkan dengan ucapan adalah rutin menyampaikan nasehat dan wejangan secara lisan terhadap anak terkait tiga nilai utama di atas. Sedangkan maksud mengajarkan dengan perbuatan adalah dengan memberikan teladan dalam keseharian. Yakni orang tua mempraktekkan tiga nilai utama tersebut. Sehingga anak meniru kebaikan-kebaikan yang dicontohkan orang tuanya. Wallahu a’lam bis shawab

Bagaimana pembahasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/52031-mengajarkan-iman-sebelum-al-quran/